SEMARANG - Sebuah pabrik tahu rumahan di wilayah Kecamatan Bawen terbakar saat ditinggal pegawainya setelah jam beroperasi selesai, menanggapi hal ini Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto W, SH. SIK. MH., menyampaikan keterangannya Rabu, 4 September 2024.
Dalam penyampaiannya disela kegiatan HUT Polwan ke 76 di Mapolres Semarang, AKBP Ike membenarkan kejadian tersebut. Dan pihaknya memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Kebakaran terjadi pada Selasa malam 3 September 2024 sekitar pukul 20.10 Wib, peristiwa ini menimpa pabrik tahu rumahan milik Jarwadi (55 Th). Lokasi kejadian berada di Dsn. Poncoruso RT 06 Rw 02 Ds. Poncoruso Kec. Bawen. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, dan laporan dari personel yang berada di TKP, diduga api berasal dari tungku untuk memasak yang masih menyala bara apinya. Karena di pabrik tersebut masih menggunakan kayu bakar untuk memasak tahu, " ungkapnya.
Didampingi Kasat Reskrim AKP M. Aditya Perdana STK, SIK., Kapolres menuturkan kronologi peristiwa kebakaran tersebut. Dimana menurut keterangan sejumlah saksi yang juga pegawai pabrik, dan warga sekitar. Pada kisaran pukul 19.00 Wib pabrik selesai beroperasi, 2 orang pekerja M. Parji (41 Th) dan Tugiman (59 Th) selesai melakukan aktifitas dan meninggalkan pabrik.
Kedua pekerja yakin bahwa semua alat produksi sudah dalam keadaan aman, namun diduga tidak mengecek tungku yang sebelumnya untuk memasak.
"Setelah selesai bekerja kedua pekerja yang pulang terakhir meninggalkan pabrik, " tambahnya.
Lebih lanjut, Sekitar pukul 20.10 Wib pemilik pabrik Jarwadi melihat pabrik yang hanya berjarak sekitar 50 meter dr rumahnya sudah terbakar. Melihat kejadian tersebut pihaknya meminta tolong warga sekitar, dan juga melaporkan ke perangkat desa maupun Polsek Bawen.
3 unit mobil pemadam kebakaran dari unit Damkar Kab. Semarang dikerahkan untuk memadamkan api yang melalap bangunan permanen seluas sekitar 35 M⊃2;, dan sekitar pukul 21.00 api berhasil dipadamkan.
"Dapat dipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran pabrik tahu ini, pemilik pabrik mengalami kerugian sekitar 50 Juta Rupiah, " pungkas AKBP Ike. (*)